Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India.
Mirza lahir 15 Februari 1835 M. dan meninggal 26 Mei 1906 di India.
Kesesatan Ahmadiyah
Dari hasil penelitian LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian
Islam), ditemukan butir-butir kesesatan dan penyimpangan Ahmadiyah ditinjau
dari ajaran Islam (sesuai Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam). Butir-butir kesesatan dan penyimpangan itu diringkas
sebagai berikut:
- Ahmadiyah Qadian
berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari India adalah nabi dan rasul.
Siapa yang tidak mempercayainya adalah kafir dan murtad.
- Ahmadiyah Qadian
mempunyai kitab suci sendiri yang diberi nama Tadzkirah.
- Kitab suci Tadzkirah adalah
kumpulan “wahyu” yang diturunkan ‘Tuhan” kepada “Nabi Mirza Ghulam Ahmad”
yang kesuciannya sama dengan kitab suci Al-Qur’an dan kitab-kitab suci
yang lain seperti Taurat, Zabur, dan Injil karena sama-sama wahyu dari
Tuhan.
- Orang Ahmadiyah
mempunyai tempat suci sendiri untuk melakukan ibadah haji, yaitu Rabwah
dan Qadian di India. Mereka mengatakan, “Alangkah celakanya orang yang
telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qadian. Haji
ke Mekkah tanpa haji ke Qadian adalah haji yang kering lagi kasar.” Selama
hidupnya, “Nabi Mirza Ghulam Ahmad” tidak pernah haji ke Mekkah.
- Berdasarkan
firman “Tuhan” yang diterima oleh “nabi” dan “rasul” Ahmadiyah yang
terdapat dalam kitab suci Tadzkirah yang berbunyi, “Dialah
Tuhan yang mengutus Rasul-Nya (Mirza Ghulam Ahmad) dengan membawa petunjuk
dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas segala agama-agama
semuanya.” (Tadzkirah halaman 621).
Hal ini menunjukkan bahwa Ahmadiyah bukan suatu aliran dalam
Islam, tetapi merupakan suatu agama yang harus dimenangkan terhadap semua
agama-agama lainnya termasuk agama Islam.
- Secara ringkas,
Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri, sistem
penanggalan sendiri, tempat untuk haji sendiri, memiliki khalifah sendiri
yang sekarang khalifah ke-4 yang bermarkas di London bernama Thahir Ahmad.
Semua anggota Ahmadiyah yang ada diseluruh dunia wajib tunduk dan taat
kepada dia. Orang diluar Ahmadiyah adalah kafir, sedangkan wanita
Ahmadiyah haram dikawini laki-laki di luar Ahmadiyah. Orang yang tidak mau
menerima Ahmadiyah tentu mengalami kehancuran.
- Berdasarkan
ayat-ayat kitab suci Ahmadiyah (Tadzkirah), tugas dan
fungsi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai
nabi dan rasul telah dibatalkan dan diganti oleh “nabi” orang Ahmadiyah,
Mirza Ghulam Ahmad.
Sikap Negara-Negara dan Organisasi Islam Internasional terhadap
Ahmadiyah
- Malaysia telah
melarang ajaran Ahmadiyah diseluruh Malaysia sejak tanggal 18 Juni 1975.
- Brunei
Darussalam juga melarang ajaran Ahmadiyah.
- Pemerintah
Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah
kafir dan tidak boleh haji ke Mekkah.
- Rabithah ‘Alam
Islamy yang berkedudukan di Mekkah telah mengeluarkan fatwa bahwa
Ahmadiyah adalah kafir dan keluar dari Islam.
Sumber:
Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Hartono Ahmad Jaiz; Pustaka
Al-Kautsar.
No comments:
Post a Comment