Setiap manusia tentu mengharapkan kelak agar ia dapat mati dalam
keadaan yang baik (husnul khatimah). Namun ternyata, keadaan akhir yang baik
tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah untuk digapai. Hanya orang-orang
yang memiliki keimanan dan keistiqomahan yang kuat lah yang mampu menggapai
akhir kehidupan yang baik. Akhir kehidupan yang buruk (su’ul khatimah)
merupakan suatu bencana yang sangat besar bagai seorang muslim karena ia
menjadi tanda awal petaka bagi perjalanan hidup selanjutnya menuju akhirat.
Shiddiq Hasan Khan menceritakan bahwa, “Su’ul khatimah memiliki sebab-sebab
yang harus diwaspadai oleh seorang mukmin.” Kemudian beliau pun menyebut
sebab-sebab seseorang tertimpa su’ul khatimah.
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
-
Kerusakan Akidah
Kerusakan dalam akidah, walaupun disertai dengan zuhud dan
kesalehan yang sempurna, maka hal tersebut dalam menyebabkan seseorang terkena
su’ul khatimah. Jika ia memiliki kerusakan dalam akidahnya dan ia meyakini
serta tidak menyangka bahwa hal tersebut sebagai suatu kesalahan, maka
terkadang kekeliruan akidahnya itu akan tersingkap pada saat dirinya mengalami
sakratul maut. Setelah tersingkap, maka kerusakan sebagian akidahnya menyebabkan
terhapusnya akidah lainnya.
Dengan demikian, bila ia wafat dalam keadaan
seperti ini sebelum ia menyadari dan kembali kepada iman yang benar, berarti ia
mendapatkan su’ul khatimah dan wafat dalam keadaan tanpa iman. Selain itu, ia
termasuk orang yang disebut oleh Allah dalam ayat, “Dan jelaslah bagi mereka
azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS. Az-Zumar: 47), dan
ayat, “Katakanlah, ‘Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?’ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan ini, padahal mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya.” (QS. Al-Kahfi: 103-104).
Jadi, setiap orang yang memiliki akidah yang keliru, baik karena
pendapatnya sendiri atau mengambil pendapat orang lain, maka ia berada dalam
bahaya besar, dan zuhud serta kesalehannya akan sia-sia.
- Maksiat
Banyak melakukan maksiat, maka kemaksiatan itu akan terus
menumpuk dalam hatinya, dan memori terhadap kemaksiatan itu akan terungkap pada
saat ia menghadapi kematian. Sebaliknya, jika seseorang cenderung pada
ketaatan, maka kebaikan akan banyak hadir dalam memorinya disaat ia menghadapi
kematian. Imam Adz-Dzahabi berkata, “Tidaklah seseorang itu mati kecuali
ditampilkan kepadanya orang-orang yang biasa ia gauli. Seorang lelaki yang suka
bermain catur, maka ketika ia sekarat kemudian dikatakan kepadanya, “Ucapkanlah
la ilaha illah Allah.” Ia akan menjawab, “Skak!” kemudian ia mati. Jadi, yang
mendominasi lidahnya adalah kebiasaan yang sering ia lakukan selama hidupnya.
Akibatnya, pada akhir hayatnya ia mengganti kalimat tauhid dengan kalimat
“skak”. Ini seperti orang yang kawan-kawannya adalah pemabuk. Saat sekarat,
seseorang datang untuk mengajarkannya kalimat syahadat, tetapi ia malah
berkata, “Mari minum dan tuangkan untukku!” Kemudian ia mati.
- Tidak Istiqamah
Sungguh seseorang yang istiqamah pada awalnya, lalu berubah dan
menyimpang dari awalnya bisa menjadi penyebab ia mendapat su’ul khatimah,
sebagaimana iblis yang pada mulanya merupakan pemimpin dan guru malaikat yang
banyak ibadah. Tapi tatkala ia diperintahkan oleh Allah untuk sujud kepada
Adam, ia kemudian membangkang serta menyombongkan diri hingga akhirnya pun
iblis dimasukkan kedalam golongan kafir.
- Iman yang Lemah
Iman yang lemah dapat melemahkan cinta kepada Allah dan
menguatkan cinta dunia dalam hatinya, bahkan kelemahan imannya itu dapat
menguasai dan mendominasi dirinya sehingga tidak tersisa dalam hatinya tempat
untuk cinta kepada Allah kecuali sedikit saja. Lemahnya iman dalam diri
seseorang dapat menjerumuskan ia dalam lembah nafsu syahwat dan maksiat,
sehingga noda dosa dalam hatinya akan menumpuk sehingga akhirnya akan
memadamkan cahaya imannya. Akhirnya, jika ia mati dalam keadaan iman yang
sangat lemah ini, maka ia akan terancam diakhir hayatnya tertimpa su’ul
khatimah.
Hal utama yang menyebabkan seseorang terkena su’ul khatimah
adalah karena kecenderungan hatinya cinta pada dunia. Cinta dunia adalah
penyakit hati yang umumnya menimpa manusia. Jadi, orang-orang yang menjelang
kematiannya, sedangkan hatinya dikuasai oleh kecintaan terhadap dunia, maka roh
yang keluar dari jasadnya kelak akan tunduk pada dunia dan terhalang dari Tuhannya.
Betapa menyedihkan ketika seseorang hidup di dunia bergelimang
harta dan tahta, namun harus menghadapi akhir hayatnya dalam keadaan yang hina.
Sesungguhnya rahmat dan ampunan Allah begitu luas, sehingga tidak mengenal kata
terlambat memohon keselamatan pada-Nya agar kelak kita dapat mengakhiri hidup
ini dalam keadaan yang diridhoi-Nya.
Sumber:
Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Ensiklopedia Kiamat: Serambi
Videoslots1.com YouTube | Videoslots, Videoslots1.com Videoslots | Videolots1.com
ReplyDeleteVideoslots is a brand new video slot developed and released download youtube videos by Evolution Gaming. This game is based on the classic game of the same name.