Menurut bahasa, malaaikatun bentuk jamak
dari malakun yang berasal dari kata aluu
katu (risalah) dan ada yang menyatakan dari aka (mengutus).
Menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah Ta’ala yang
diciptakan-Nya secara khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya, serta
mengerjakan segala tugas-tugas-Nya.
Sebagaimana firman-Nya
Artinya: “Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi
dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh
untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya: 19-20)
Beriman kepada malaikat berarti meyakini bahwa Allah Ta’ala memiliki
para malaikat yang diciptakan dari cahaya (nur). Mereka tidak pernah
mendurhakai-Nya dan selalu mengerjakan segala perintah-Nya.
Artinya:“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya. Demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan
rasul-rasul-Nya. (QS. Al-Baqarah 285)
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
- Macam-Macam
Malaikat dan Tugasnya
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan-Nya yang
terpercaya. Mereka membahwa risalah Tuhannya dan menunaikan tugasnya
masing-masing di alam ini. Mereka yang memiliki tugas-tugas khusus, di
antaranya:
1. Malaikat yang ditugasi untuk menyampaikan wahyu Allah Ta’ala kepada
rasul-rasul-Nya. Ia adalah ar-ruh al-amin atau Jibril ‘alaihissalam.
Allah Ta’ala berfirman
Artinya: “Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan.” (QS. Asy-Syu’ara: 193-194)
2. Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut
kehendak Allah Ta’ala. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, “Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang
(gurun), dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan,’ maka menjauhlah
awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka
saluran air disitu−dari saluran-saluran yang ada−telah memuat air seluruhnya.” (HR.
Muslim 4/2288)
3. Malaikat yang diserahi terompet, yaitu Israfil. Ia meniupkan
sesuai dengan perintah Allah Ta’ala dengan tiga kali tiupan,
tiupan faza’ (ketakutan), tiupan sha’aq (kematian),
dan tiupan ba’ts (kebangkitan). Begitulah yang disebut Ibnu
Jarir ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala….
Artinya: “...di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui
yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 73)
Artinya: “Kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu kami
kumpulkan mereka itu semuanya.” (QS. Al-Kahfi: 99)
4. Malaikat yang ditugasi untuk mencabut ruh, yaitu malaikat
maut.
Artinya: “Katakanlah, ‘Malaikat maut yang diserahi untuk
(mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan
dikembalikan’.” (QS. As-Sajdah: 11)
5. Malaikat penjaga surga. Allah Ta’ala mengabarkan
tentang mereka ketika menjelaskan perjalanan orang-orang bertakwa dalam
firman-Nya
Artinya: “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke
dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga
itu, sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu!
Maka masuklah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya’.” (QS. Az-Zumar: 73)
6. Malaikat penjaga Neraka Jahannam, mereka adalah Zabaniyah.
Para pemimpinnya terdapat 19 dan pemukanya adalah Malik. Hal ini ditunjukkan
oleh firman Allah Ta’ala ketika menyifati Neraka Saqar
Artinya: “Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?
Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah
pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat
penjaga). Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari
malaikat.” (QS. Al-Mudatsir: 27-30)
Artinya: “Mereka berseru, ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh
kami saja. ’Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)’.”(QS.
Az-Zukhruf: 77)
7. Malaikat yang ditugaskan untuk mengawasi amal seorang hamba,
berupa amalan baik maupun buruk. Mereka adalah Al-Kiram Al-Katibun (para
pencatat yang mulia).
Artinya: “(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah
kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya
malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 17-18)
Malaikat tidak akan masuk ke dalam suatu rumah yang di dalamnya
terdapat patung, gambar, anjing dan lonceng, sebagaimana sabda Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya rumah yang didalamnya terdapat
patung-patung, malaikat tidak akan masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhari (5961) dan
Muslim (96/2107))
Daftar Pustaka
Tim Ahli Tauhid. 2005, Kitab Tauhid 2. Jakarta:
Darul Haq
Al-Atsari, Abdullah bin Abdul Hamid. 2007. Intisari
‘Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i
At-Tuwaijiri, Muhammad bin Ibrahim. 2007. Ensiklopedia
Islam Al-Kamil. Jakarta: Darus Sunnah Press
No comments:
Post a Comment