Tauhid adalah keyakinan seorang hamba bahwa Allah itu Esa serta
tiada sekutu bagi-Nya, baik dalam hal rububiyah, uluhiyah, asma’ maupun
sifat-Nya. Seorang hamba wajib untuk meyakini dengan sepenuh hati bahwa
hanyalah Allah Sang Pemilik atas segala sesuatu. Dialah satu-satunya Pencipta
dan Pengatur alam semesta. Hanyalah Allah pula yang berhak untuk disembah, dan
setiap sesembahan selain-Nya adalah bathil. Dia memiliki sifat yang sempurna
dan suci dari segala aib ataupun kekurangan, serta hanya bagi-Nya asma’
al-husna dan sifat yang tinggi.
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
PEMBAGIAN TAUHID
- Tauhid dalam Ma’rifat (pengenalan) dan Itsbat (penetapan)
Tauhid ini dinamakan dengan tauhid rububiyah dan tauhid asma’ wa
shifat, yaitu menauhidkan Allah dalam asma’ (nama-nama)-Nya, sifat-sifat-Nya,
dan af’al (perbuatan-perbuatan)-Nya
Oleh karenanya, seorang hamba berkewajiban untuk meyakini bahwa
Allah adalah Tuhan yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Allah pulalah
Tuhan yang sempurna dzat, asma’, sifat, dan perbuatan-Nya.-
Tauhid dalam Qasd (tujuan) dan Thalab (permintaan).
Tauhid ini disebut dengan tauhid uluhiyah dan ibadah, yaitu mengesakan
Allah dalam setiap bentuk ibadah seperti doa, shalat, takut, harap, dan
semisalnya. Maka, seorang hamba harus meyakini bahwa hanya Allah yang berhak
untuk disembah sehingga tidaklah boleh melakukan peribadatan seperti berdoa,
shalat, tawakal, takut, harap, nazar, memohon pertolongan kepada selain-Nya.
Barangsiapa melakukan peribadatan kepada selain Allah, maka ia telah musyrik
dan kafir, “Dan barangsiapa menyembah ilah selain Allah, padahal tidak ada
suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi
Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (QS.
Al-Mukminun: 117).
Tauhid uluhiyah inilah yang banyak ditentang dan diingkari oleh
makhluk-Nya. Oleh karenanya, Allah Ta’ala mengutus para rasul kepada umat
manusia agar manusia menyembah hanya kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan
segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah thaghut itu.’” (QS. An-Nahl: 36)
HAKIKAT TAUHID
Inti dari sikap bertauhid adalah seseorang mengetahui bahwa
setiap perkara itu datangnya dari Allah, baik hal itu berupa kebaikan,
kejahatan, kemaslahatan, maupun kemudharatan. Maka kewajiban bagi seorang hamba
adalah hanya menyembah kepada-Nya, berdoa, dan memohon pertolongan kepada Allah
Ta’ala semata.
MANFAAT TAUHID
Seorang hamba yang bertauhid kepada Allah dengan cara yang
benar, maka ia hanya akan bertawakal kepada Allah semata, ia tidak akan mengadu
atau memohon pertolong pertolongan kepada manusia, selalu ridho dan cinta
kepada-Nya, serta menerima dengan sepenuhnya atas hukum-hukum yang telah
ditetapkan-Nya.
Tauhid rububiyah secara umum diakui oleh mayoritas manusia,
karena tauhid ini merupakan bagian dari fitrah manusia dan kesimpulan dari
pengamatan mereka atas keberadaan dan keteraturan alam semesta. Pengakuan
terhadap tauhid rububiyah belumlah menjadikan seseorang sebagai hamba yang
bertauhid, sebab iblis pun telah mengakui rububiyah Allah, namun iblis tidak
bisa disebut sebagai hamba yang bertauhid karena ia ingkar terhadap perintah
Allah dan tidak mengakui tauhid ubidiyah dengan mengakui bahwa hanya Allah yang
berhak untuk disembah.
KEUTAMAAN TAUHID
Allah Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah
orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82).
Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
(yang haq) selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusan-Nya, serta Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya, Isa adalah
kalimat-Nya yang diberikan kepada Maryam dan roh dari-Nya, dan juga bersaksi
bahwa surga adalah benar dan neraka itu adalah benar, maka Allah Ta’ala akan
memasukannya ke dalam surga sesuai dengan amal perbuatannya.” (HR. Muttafaq
alaih)
KESEMPURNAAN TAUHID
Tauhid tidaklah sempurna kecuali hanya dengan menyembah Allah
Ta’ala dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesembahan yang lain serta menjauhi
thaghut. Thaghut adalah segala perbuatan seorang hamba yang telah melanggar
batasan syar’I, baik menyangkut sesuatu yang disembah seperti menyembah patung,
atau orang yang diikuti seperti tukang sihir, serta ulama suu’ (ulama yang
tidak konsisten dengan ajaran agama), atau seseorang yang menaati pejabat atau
penguasa yang menyimpang dari ajaran agama.
Jenis-Jenis Thaghut:
- Iblis
- Orang yang
disembah, kemudian orang tersebut rela dengan hal tersebut.
- Seseorang yang
mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
- Seseorang yang
meng-klaim bisa mengetahui hal-hal yang ghaib.
- Seseorang yang
mengajak manusia untuk berhukum kepada hukum selain hukum Allah.
Sumber:
Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri,
Ensiklopedia Islam Al-Kamil: Darus Sunnah
Play Slots, Jackpots & Table Games at Mapyro
ReplyDeleteThe most popular games you can play for free 통영 출장안마 are blackjack, roulette, craps, and 양주 출장샵 more. It's 서울특별 출장마사지 a 의정부 출장안마 fun casino experience, so you have time to get 시흥 출장안마