Keripik
pisang kini telah identik sebagai penganan khas sekaligus oleh-oleh dari
Provinsi Lampung. Varian rasanya yang beragam dengan tekstur yang renyah,
membuat keripik pisang Lampung dicari dan dinanti.
Bagi
anda yang bertandang ke Bandar Lampung, Jalan Pagar Alam wajib hukumnya untuk
masuk ke rute perjalanan anda. Mengapa demikian? Karena di lokasi ini lah anda
akan merasa berada di surga keripik pisang. Jalan ini merupakan satu-satunya
jalan yang didedikasikan untuk sentra penjualan keripik pisang di Kota Tapis
Berseri.
(Baca juga: koleksi kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Jadi
tidak perlu bingung mencari dimana penjual keripik pisang. Saat anda berada di Jalan
Pagar Alam atau yang lebih dikenal sebagai Gang PU oleh masyarakat sekitar,
ratusan pedagang yang menjajakan keripik aneka rasa siap melayani anda. Mereka
tersebar di kanan kiri jalan yang memiliki bentang hingga dua kilometer ini.
Saat
memasuki salah satu gerai pedagang, jejeran toples plastik berisi aneka rasa
keripik pisang akan menggoda anda. Sebut saja rasa cokelat, keju, melon,
stroberi, hingga rasa yang umum seperti manis dan asin. Tidak ketinggalan rasa
durian, keju, stroberi, barbecue, cokelat, dan cappucino. Inovasi paling baru
adalah keripik pisang rasa sapi panggang, udang, dan rumput laut.
Jangan
mengerutkan wajah anda saat mendengar rasa-rasa tadi. Tidak perlu merasa aneh.
Alih-alih menghancurkan rasa keripik pisang, varian rasa tadi justru menyatu
sempurna dengan tekstur rasa alami yang dimiliki pisang. Rahasianya, mayoritas
perajin di Bandar Lampung menggunakan jenis pisang kepok yang relatif memiliki
rasa netral. Alhasil, keripik pisang aneka rasa begitu melenakan saat
dinikmati.
Salah satu
penjaja keripik di sentra Keripik Pisang Lampung itu adalah Harianto. Pria ini
mengawali ketenaran keripik pisang di Lampung. Awalnya, Jalan Pagar Alam ramai
dengan pembuat dan pedagang keripik singkong. Ia ingin membuat sesuatu yang
berbeda dengan mengolah pisang menjadi keripik.
Sampai
kini pun, pengunjung bisa membeli keripik singkong selain juga keripik pisang
yang telah menjadi primadona. Harianto menuturkan di tahun 2003 ia iseng-iseng
mencoba membuat keripik pisang. Saat itu, hanya dua rasa yang ia buat, manis
dan asin.
"Sekarang
sudah ada puluhan rasa, cokelat, keju, stroberi, melon, moka, sapi panggang,
balado, jagung bakar, asin, manis. Yang terbaru rasa sapi panggang,"
tuturnya. Rasa cokelat dan rasa keju merupakan rasa paling dicari konsumen keripik.
Ia menceritakan keripik pisang menjadi terkenal di tahun 2006. Pemerintah
setempat pun membuatkan gapura di depan Jalan Pagar Alam di tahun tersebut.
Sayangnya,
tutur Harianto, perhatian pemerintah sebatas pembuatan gapura. Ia berharap
pemerintah juga bisa membuatkan sebuah tempat sebagai pusat keripik pisang bagi
para produsen keripik pisang di Jalan Pagar Alam.
"Kami
ada sekitar 25 produsen keripik pisang dan 45 pedagang. Ada semacam kelompok
usaha bersama. Sekarang ini agak sedikit acak-acakan, mencar," katanya.
Sumber:
Pic: http://2.bp.blogspot.com/
http://lampung.tribunnews.com/
No comments:
Post a Comment