- Thibbun nabawi adalah
pengobatan yang memakai alat, bahan-bahan, metode dan cara kerja
seperti pada zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Thibbun nabawi adalah
pengobatan yang diamalkan atau ditetapkan para nabi, sahabat, tabiin, dan
para pengikutnya.
- Thibbun nabawi adalah
pengobatan yang menjaga akal, nasab, jiwa, jasad, dan kehormatan manusia.
- Thibbun nabawi adalah
pengobatan yang tidak bercampur dengan sesuatu yang haram, syirik,
khurafat, ataupun bid’ah.
- Thibbun nabawi adalah
pengobatan yang menjadikan Allah Ta’ala sebagai penyembuh
yang tidak mengurangi ketawakalan.
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Secara umum, thibbun nabawi dibagi menjadi dua
golongan, pengobatan yang tidak melukai tubuh (non invasive) dan
pengobatan yang melukai tubuh (invasive). Pengobatan tanpa melukai
tubuh terdiri dari pengobatan ilahiyah atau non material, dan
pengobatan thobi’iyah atau material.
Pengobatan non material
tidak memakai benda atau materi. Sedangkan pengobatan material memakai
benda-benda alam, baik benda padat maupun cair, berbahan hewan, tumbuhan,
ataupun material alam.Inti
dari thibbun nabawi adalah tawakal dan menyandarkan semua
kesembuhan kepada Allah. Pengobatan apapun yang dilakukan haruslah disertai
dengan tawakal, sehingga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak
melarang orang yang meninggalkan berobat karena takut mengurangi ketawakalannya.
Berobat dengan cara apapun yang menjauhkan manusia dari ketawakalan kepada
Allah, berarti dia telah keluar dari thibbun nabawi. Disini,
masalah tauhid menjadi inti thibbun nabawi. Dengan demikian,
pengobatan ini akan dijauhkan dari perbuatan syirik, khurafat, dan bid’ah.
Thibbun nabawi juga berisi
pengobatan dengan ruqyah syar’iyyah yang merupakan doa-doa
yang diambil dari ayat Al-Qur’an. Ruqyah yang tidak diambil dari syariat Islam
berarti sudah keluar dari thibbun nabawi. Dzikir dan doa yang
diambil dari hadits nabi dan ayat Al-Qur’an, termasuk bagian dari thibbun
nabawi yang harus diamalkan pula. Termasuk thibbun nabawi lainnya
adalah sirah, yaitu mengamalkan pola hidup sehari-hari berdasarkan
contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti cara
makan-minum, diet ala nabi, cara tidur dan bangun, thaharah, mandi,
buang air, atau cara berpakaian.
Pengobatan alami yang memakai material alam, di antaranya adalah
pemakaian bahan makanan yang bermanfaat. Ada lebih dari 70 buah-buahan dan
makanan berkhasiat yang direkomendasikan oleh nabi, seperti sauda’,
zaitun, kurma, madu, air zam-zam, anggur, bawang, cuka, daging, buah kelapa,
kesturi, delima, gandum, garam, dan jahe.
Syifa’ merupakan metode pengobatan yang berasal dari Mesir kuno.
Pengobatan ini menggunakan material alam, baik dari jenis tumbuh-tumbuhan
maupun emas, perak, batu-batuan, uap air, air es, aroma terapi, dan pemijatan.
Sedangkan pengobatan adwiya’ adalah pengobatan yang
menggunakan bahan-bahan alami yang biasanya untuk pembuatan kapsul, puyer,
sirup, alkuhul, buroq, dan lainnya.
Metode pengobatan invasive adalah pengobatan
yang memakai alat yang melukai tubuh, atau memasukkan sesuatu ke tubuh tetapi
tidak melalui kerongkongan. Termasuk pengobatan invasive adalah siyasur yang
dikenal dengan operasi pembedahan. Hijamah atau bekam
merupakan terapi pengeluaran darah melalui pengisapan kulit. Kay yaitu
membakar kulit dengan sepotong besi yang dipanaskan. Lasah merupakan
ilmu ortopedi yang merupakan teknik pembetulan tulang seperti pemakaian gips,
penyangga kaki dan tangan, atau pemakaian spalk. Pada zaman nabi,
pengobatan ini dipakai untuk orang-orang yang patah tulangnya kerena berperang.
Tadlik yaitu pengobatan yang menggunakan nuqoah, infusion, huqnah, injection, insyaq, inhalation,
operasi, suntik. Penggunaan obat penghilang sakit atau obat bius juga sudah ada
sejak zaman dulu. Penggunaan obat bius ini disebut terapi tuftah.
Dengan demikian, ternyata jelas bahwa thibbun nabawi merupakan
suatu pengobatan yang holistik, terpadu, tidak berdiri sendiri. Thibbun
nabawi adalah satu kesatuan yang harus diamalkan bersama-sama dan
menyeluruh, tidak sepotong-sepotong seperti memilih sebagian dengan
meninggalkan sebagian thibbun nabawi yang lainnya.
Sumber:
Dr. Wadda’ A. Umar, Sembuh Dengan Satu Titik:
Al-Qowam
No comments:
Post a Comment