Kain tapis Lampung yang adalah
kain tenun tradisional khas budaya Lampung ini dibuat dari benang katun dan
benang emas. Benang katun adalah benang yang bahannya dari bahan kapas dan dipakai
untuk bahan utama dalam pembuatan kain tapis, sedangkan benang emas digunakan
untuk membuat ragam motif sulam pada
tapis. (baca juga: koleksi kain tapis)
Pada
zaman dahulu, para pembuat tapis masih memanfaatkan bahan hasil pengolahan
sendiri untuk bahan tenun. Proses pengolahannya menggunakan metode ikat,
sedangkan penggunaan benang emas telah dikenal sejak lama.
- Sesang yaitu alat untuk menyusun benang
sebelum dipasang pada alat tenun.
- Mattakh yaitu alat untuk menenun kain
tapis yang terdiri dari bagian alat-alat
- Terikan (alat menggulung benang)
- Cacap (alat untuk meletakkan alat-alat
mettakh)
- Belida (alat untuk merapatkan benang)
- Kusuran (alat untuk menyusun benang dan
memisahkan benang)
- Apik (alat untuk menahan rentangan
benang dan menggulung hasil tenunan)
- Guyun (alat untuk mengatur benang)
- Ijan atau Peneken (tunjangan kaki
penenun)
- Sekeli (alat untuk tempat gulungan
benang pakan, yaitu benang yang dimasukkan melintang)
- Terupong/Teropong (alat untuk
memasukkan benang pakan ke tenunan)
- Amben (alat penahan punggung penenun)
- Tekang yaitu alat untuk merentangkan
kain pada saat menyulam benang emas.
Beberapa wilayah di Sumatera
dikenal memiliki kain tenun tradisional yang hampir serupa satu sama
lain. Jika diperhatikan, perbedaan dari kain-kain tersebut terletak pada
teksturnya. Kain ulos memiliki tekstur yang terhalus di antara
ketiganya. Kemudian kain songket memiliki tekstur yang lebih kasar
dan kain tapis memiliki tekstur yang paling kasar.
Sumber:
Pic:
http://www.kriyalea.com/
http://gosocio.co.id/
http://rudimarfai.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment