Salah
satunya Tapis tenunan khas daerah Krui Pesisir Barat Lampung atau yang umum
masyarakt kenal Tapis Krui. Tapis Krui biasanya dulu dipakai dalam
upacara-upacara adat oleh keluarga ningrat dan saat ini bebas digunakan oleh
masyarakat.
Kain
tapis yang merupakan kerajinan tenun tradisional masyarakat Lampung ini dibuat
dari benang katun dan benang emas. Benang katun adalah benang yang berasal dari
bahan kapas dan digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan kain tapis,
sedangkan benang emas dipakai untuk membuat ragam hias pada tapis dengan sistem
sulam.
Seiring
perkembangan zaman, Kain Tapis Krui banyak juga mengalami perkembangan dan
perubahan, baik pada aspek makna simbolis-filosofis yang terkandung dalam kain,
maupun pada bentuk fisik dan ragam motifnya. Perubahan makna simbolis-filosofis
motif Kain Tapis Krui merupakan perubahan hal yang paling esensial. Jika pada
awalnya pembuatan motif disesuaikan dengan keperluan-keperluan adat yang
spesifik atau mengungkapkan pesan-pesan tertentu, maka saat ini motif Kain
Tapis Krui hanya dilihat dari aspek keindahannya semata. (baca juga: koleksi tapis kaligrafi)
Menurut
Kadis Koperindag Pemkab Pesisir Barat Edy Mukhtar, SP “ saat ini pengrajin
Tapis Krui yang berjumlah 47 pengrajin. Mereka tersebar di beberapa kecamatan
di Kabupaten Pesisir Barat. Untuk jenis motif Tapis Krui saat ini ada masih
dapat dijumpai beberapa corak, antara lain yaitu motif Pucuk Rebung, motif
ketupat, motif inuh, motif Cucuk Andak” ujarnya.
Untuk
diketahui bahwa Tapis Krui yang salahsatunya memiliki corak khusus adalah Tapis
Pulau pisang dan yang mulai langka adalah Tapis Inuh. Seperti disampaikan
salah seorang pengrajin Tapis Krui, Tapis Inuh biasanya hanya dimiliki oleh
beberapa orang kerabat Saibatin (sebutan raja bagi masyarakat pesisir) dan saat
ini sudah sangat langka dan hanya tersisa beberapa saja.
Grosir tapis murah
Sumber:
Sumber:
www.saibumi.com
No comments:
Post a Comment