Tak hanya remaja, perempuan usia matang pun tetap ingin
tampil cantik dan menarik. Sejatinya, kecantikan tidak hanya sebatas penampilan
fisik. Pikiran dan jiwa juga memancarkan kecantikan seseorang. Paduan tiga
elemen tersebutlah yang membuat seorang perempuan tampak memesona.
Untuk kecantikan fisik, perempuan bisa melakukan perawatan.
Tentunya perempuan juga harus mengimbangi upaya tersebut dengan keramahan dan
kesantunan agar kecantikannya makin terlihat.
Kecantikan pikiran akan terbentuk jika seorang perempuan
memenuhi benaknya dengan hal-hal positif dan menjauhkan diri dari pikiran
negative. Cantik fisik dan pikiran saja ternyata belum cukup. Perempuan perlu
juga melengkapinya dengan jiwa yang memesona. Termasuk di dalamnya, yakni
kemampuan mensyukuri segala yang dimiliki. Kalau tiga kecantikan ini dimiliki,
perempuan akan lebih mampu mengembangkan potensi dirinya.
Eksistensi perempuan mencakup keberadaan jasmani dan rohani.
Salah satu cara mempertahankannya adalah dengan memperjuangkan dan
mengembangkan kepribadiannya. Eksistensi harus diperjuangkan dengan semua
potensi yang ada sebagai bekal perempuan menuju pada kepribadian yang otentik.
Perempuan akan terlihat lebih menarik ketika ia mau membuka
diri dan membahagiakan orang lain. Ia tidak hanya mementingkan diri sendiri,
tapi juga ikut mementingkan kebahagiaan orang lain, terutama kebahagiaan
keluarga. Dengan demikian, perkembangan kepribadiannya pun semakin matang.
Hal paling berpengaruh pada psikologis perempuan adalah
emosi. Salah satu bentuk berlebihan emosi perempuan adalah stress. Stres memang
tidak enak, namun di satu sisi stress bisa menjadi pemicu semangat kerja.
Stres merupakan akar dari sekian banyak problem psikologis,
medis, dan ekonomi. Stres, contohnya, dapat menyebabkan gangguan mestruasi.
Kebanyakan perempuan mengalami sejumlah perubahan pola mestruasi selama masa
reproduksi. Dalam pengaruhnya terhdap pola mestruasi, stress melibatkan sistem
neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi
perempuan.
Republika 28 April 2015
No comments:
Post a Comment