Aksara
Lampung atau dikenal juga dengan
Had Lampung merupakan bentuk huruf dalam masyarakat Suku Lampung. Sejumlah ahli
menyatakan bahwa aksara ini berasal dari pengembangan aksara devanagari yang
lengkapnya disebut Dewdatt Deva Nagari atau aksara Pallawa dari India Selatan.
Aksara Lampung bentuknya berupa suku kata seperti halnya aksara Jawa ca-ra-ka
atau bahasa Arab alif-ba-ta.
Had Lampung terdiri dari huruf induk yang jumlahnya
20 buah dan atribut lain seperti; anak huruf, anak huruf ganda dan gugus
konsonan, serta memiliki lambang, angka dan tanda baca. Nama lain Had Lampung adalah
istilah Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan.
.Sejarah Aksara Lampung
Aksara atau
Had Lampung memiliki dua kategori aksara, yakni; aksara Lama dan aksara Baru. Aksara
Lampung Lama terdapat dalam tulisan-tulisan piagam lama yang terbuat dari kulit
kayu atau tertulis di atas tanduk, buku bambu atau kertas. Misalnya adalah
kitab yang terdapat di bekas Keratuan Darah Putih bertahun 1270 H, yang ditulis
dalam aksara Lampung Lama dan Arab Melayu, dengan menggunakan bahasa jawa
Banten. Sedangkan aksara Lampung yang baru merupakan aksara yang sekarang masih
dipakai di kalangan anggota masyarakat Lampung di daerah pedalam, di
kampung-kampung, dan terutama di kalangan orang tua.
Aksara
Lampung pertama kali dikenal di daerah Sumatera Selatan pada jaman kerajaan
Sriwijaya (700-1300). Dapat dikatakan bahwa aksara ini mempunyai beberapa
persamaan dengan aksara-aksara dari luar Lampung. Namun itu tidak berarti bahwa
yang satu meniru yang lain, melainkan aksara-aksara tersebut memang bersaudara,
sama-sama berasal dari induk aksara India.
Disebabkan
adanya perbedaan bentuk dan masih digunakan oleh sebagian orang di tempat
pedalaman Lampung, maka para ahli menyebutnya dengan aksara Lampung. Dengan
demikian, di dunia ini tidak ada aksara yang murni, sebab pembauran antar
masyarakat di dunia berlangsung sepanjang masa.
Sumber:
Pic: http://www.kotametro.com/
http://kebudayaanindonesia.net/
No comments:
Post a Comment