Pages

Rasakan Kelezatan Kuliner Khas Lampung

Thursday, November 19, 2015

Seruit
Seruit adalah makanan yang bisa dinikmati bersama-sama, saat masyarakat Lampung berkumpul dalam acara pernikahan, acara adat, atau acara keagamaan. Bagi Lampung Pepadun, seruit adalah makanan pokok. Namun, kebiasaan makan seruit tidak dimiliki oleh semua masyarakat adat. Hanya dilakukan secara turun termurun bagi beberapa masyarakat.   

Seruit merupakan masakan ikan yang digoreng atau dibakar dan dicampur sambal terasi, tempoyak, atau mangga. Jenis ikan adalah ikan sungai besar, seperti belide, baung, layis, dan lain-lain, serta ditambah lalapan. 

Di Lampung, salah satu rumah makan yang menyediakan menu seruit adalah Rumah Makan Rusdi Gendut, yang terletak di Jalan Pangeran Tirtayasa Sukabumi, Bandar Lampung. Rumah makan milik Rusdi ini adalah rumah makan yang berdiri pada Januari 2010. Karena di Lampung sangat jarang rumah makan yang menjual makanan khas Lampung, Rusdi pun berusaha untuk memulainya. Ia ingin melestarikan tradisi makan seruit. 

Untuk membuat seruit, ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Pertama, ikan yang sudah disediakan terlebih dahulu dibumbui dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Bumbunya berupa bawang putih, garam, kunyit, dan jahe. Setelah itu, ikan pun dibakar selama sepuluh menit. Saat sudah setengah matang, ikan diolesi dengan kecap manis dan campuran bumbu dari bawang putih, garam, dan ketumbar. Sementara, sambal untuk campuran seruit adalah cabai merah, cabai kecil, garam, micin, rampai, dan terasi baker. Bahan sambal ini lalu ditumbuk hingga halus.

Setelah semua selesai, seruit siap disantap dengan nasi panas dengan tambahan tempoyak dan lalapan seperti daun kemangi, terong bakar, jambu monyet, dan jengkol. 


Tempoyak

Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Sumatera dan Kalimantan), serta Malaysia. Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian yang tidak terlalu banyak mengandung gas dan air. Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak benar. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi garam sedikit. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Setelah selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Kamu juga bisa memasukkan adonan ke dalam kulkas(bukan freezer-nya), namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.

Tempoyak yang berumur 3 samapai 5 hari cocok bisa untuk dibuat sambal karena sudah asam, namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan teri, ikan mas, ikan mujair, ataupun ikan-ikan lainnya.

Untuk membuat sambar sambal dari olahan tempoyak, pertama campurkan tempoyak (seperlunya) dengan bawang putih, bawang merah, dan cabe yang telah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Tambahkan sedikit gula sebagai pengganti penyedap rasa. Goreng sekitar 2 sampai 3 menit dengan minyak goreng secukupnya, untuk melayukan bahan-bahan tersebut. Setelah layu, tempoyak siap dihidangkan hangat-hangat.

Sambal Lampung


Sambal dari salah satu daerah di Sumatera ini memang sangat terkenal karena rasanya yang super pedas. Sambal ini dikemas dalam botol-botol kaca kecil sehingga sangat praktis. 
Sambal Lampung merupakan salah satu oleh-oleh yang seringkali diburu. Sambal botolan ini populer karena rasanya yang sangat pedas di lidah sehingga menciptakan sensasi tersendiri.
Sambal ini diracik dari bahan-bahan sederhana, seperti ulekan kasar cabai rawit merah, bawang putih, lalu diberi garam dan cuka. Selain enak dinikmati bersama lauk-pauk, sambal ini juga enak dibubuhkan untuk menikmati bakso, nasi goreng, dan bumbu telur dadar. Rasa bawang yang menonjol serta sensasi cabai yang pedas menjadi ciri khas sambal ini. 

Keripik Pisang


Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang yang digoreng. Pengolahan kripik pisang terdiri dari beberapa kegiatan, meliputi penyiapan bahan baku, penyiapan peralatan dan kemasan, pengupasan dan pengirisan, pencucian dan perendaman, penggorengan, penirisan, pemberian bumbu pada kripik pisang, pengemasan dan pelabelan, serta penyimpanan kripik pisang. 

Kemplang


Kemplang adalah kerupuk khas dari lampung, sumatera selatan, dan sekitarnya. Kerupuk ini cukup istimewa karena tidak digoreng dengan minyak melainkan di panggang, sehingga tidak mengandung minyak goreng. Biasanya kemplang dimakan dengan cocolan sambal atau juga dengan cuka.

Pindang

Pindang biasanya disuguhkan dalam mangkuk berukuran sedang dengan kuah hangat berwarna kuning. Uniknya, Pindang Lampung terasa asam gurih, seperti Tom Yam dari Thailand. Aroma kuahnya pun lebih harum berkat daun kemangi yang dicampur di dalam kuahnya. 


Bakso Soni Haji Sony

Bakso adalah bakso yang sangat terkenal di Lampung. Bakso Sony merupakan bakso daging sapi asli yang kenyal dan berserat, rasa lada hitam cukup dominan pada bakso dan kuahnya terasa gurih dan lezat. 


Gulai Taboh

Gulai Taboh adalah kuliner khas Lampung yang juga dapat diartikan sebagai gulai santan. Gulai ini biasanya berisi khattak atau kacang kacangan seperti kacang/khattak gelinyor, kacang merah/khattak ngisi, kacang panjang/khattak kejung, khattak tuwoh, rebung, kentang dan lain lain.


Gabing

Gabing ialah makanan khas lampung yang terbuat dari batang kelapa muda. wah pasti banyak nih para pembaca yang belum makan atau belum pernah dengar . ya batang kelapa muda tersebut di potong dengan ukuran sedang setelah itu di sayur dengan kuah santan , rasa yang di berikan oleh batang kelapa ini adalah rasa manis dan gurih apa bila di gigit, rasa yang di timbulkan ialah rasa unik dan menarik.


Engkak

Engkak adalah kue yang berbahan dasar dominan ke telur dan mentega. Engkak  dipanggang berlapis-lapis dengan menggunakan loyang.


Umbu 

Umbu ialah lalap yang terbuat dari rotan muda yang di rebus hingga lunak . Umbu cendrung terasa pahit seperti pare, tetapi pahit umbu ini dapat membangkitkan nafsu makan.

Sumber:
http://www.caramakan.com/



Subscribe your email address now to get the latest articles from us

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015. Tapis Jakarta.
Design by Herdiansyah Hamzah - Distributed By Blogger Templates
Creative Commons License